Halaman

Kamis, 12 Juli 2012

CRITANE KANCA: "Si UUN" Kamarku Kebun Binatangku



Kamarku Kebun Binatangku

oleh Aan Galuh Saputra pada 25 Juni 2012 pukul 1:28




Tepat dihampir pojok belakang rumah sebelah barat, berada di tengah-tengah antara parkiran motor dan gudang, aku bersemayam. Disitulah kamar baruku setelah beberapa bulan yang lalu aku digusur dari kamar lamaku yang berada dekat dengan kamar bapak dan ibuku. Hiks. Kisah itu berawal ketika aku setelah sekian lama pergi ke Semarang menuntut ilmu dan akhirnya setelah sekian lama lagi aku pulang, lebih tepatnya 1 minggu aku gak pulang.
Deng,Deng,Dreng…..
Aku      : “Tidaaaarrrrrrrr!!!
Pako    : “Tidak!”
Aku      : “Eh iya, tidaaaakkk!!! Pako (panggilan sayangku untuk bapakku) dimana kamarku??”
Pako    : “Tenang nak (tangannya memegang pundak sambil menatapku dengan mata berkaca-kaca), ayo ikuti dia!”
Aku      : “Aku maksud kamu pako?”
Pako    : “Uda ganti to?”
Aku      : “Nekaddd!!!”
            Kemudian aku mengikuti langkah Pako yang pasti menapaki setiap jengkal lantai yang ada di rumahku. Walaupun sesekali Pako menginjak mainan bebek-bebekan dari karet milik adikku. Ngiiikkk…..Ngiiikkk….Ngiiiiikkk
“Hentikan itu Pako!”
“Maaf”
            Dan akhirnya sampailah aku disuatu ruangan yang menjadi kamar baruku.
“Aku tidur dikamar mandi Pako?”
“Eh salah, tak kirain kamu kecebong, hehehe”
            Sekarang aku benar-benar sampai dikamar baruku. Ketika pertama kali aku menatap, aku langsung terharu karena kamar baruku lebih luas dibandingin kamar lamaku yang hanya berukuran 3x1=3. Tapi setelah aku masuk ke dalam aku malah lebih terharu lagi karena di dalam kamar itu ada gudang.
“Pako, kamu baik sekali?”
“Apa sih yang gak buat anakku yang paling imut, hehe”
            Punya kamar baru itu rasanya kaya terbang bersama Mbok Darmi melewati langit yang berlapis-lapis menuju rasi bintang paling klitoris, kemudian jatuh di atlantis bertemu dengan makhluk autis. 
            Beberapa hari setelah aku menempati kamar baru…..
            Bagaikan anak tiri, itu yang selalu ada dalam pikiranku setelah menempati kamar baru, kamar yang sebenarnya aku rasa tidak begitu layak buatku, betapa malangnya nasibku ini. Hiks. Waktu itu tepatnya dimalam hari ketika aku lagi memainkan game yang sedang ngehit yaitu DotA, tiba-tiba dari arah atas, tepatnya atas agak serong dikit, aku mendengar suara tekek, tekek, tekek, tekek, iya 4 kali hewan itu memanggil namanya sendiri, aku kemudian mencari sumber suara tetsebut, dan ternyata hewan itu sedang nangkring di bawah kayu yang ada di atap rumahku, tiba-tiba dari anusnya keluar kotoran yang jatuh tepat disamping tanganku. Warnanya hitam putih bagaikan seragam kuliahku ketika micro teaching. Ah sial, tekek tidak tahu diri, tak sumpahin tubuhmu belang-belang untuk selama-lamanya.Fiyuh…..aku menghela nafas, tapi belum cukup sampai disitu, beberapa hari kemudian ada kejadian yang lebih memnghebohkan, memekakkan telinga, merontokkan bulu ketek, dan bahkan menumbuhkan rambut orang yang kepalanya botak. Apakah itu? mau tahu? Ehmmmm…..kasih tahu  gak ya??


bersambung......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar